Mengapa Uji Migration Test Penting?
Kemasan plastik digunakan secara luas dalam industri makanan karena sifatnya yang praktis, ringan, dan tahan lama. Namun, di balik kepraktisannya, plastik berpotensi melepaskan zat kimia berbahaya ke dalam makanan, terutama saat terkena panas atau kondisi tertentu. Proses perpindahan zat ini disebut migrasi, dan untuk memastikan keamanan pangan, diperlukan uji migration test.
Sebagai laboratorium uji yang terpercaya, Biruni Consulting menyediakan layanan migration test untuk membantu industri makanan dan kemasan memastikan bahwa produk mereka aman, bebas dari kontaminasi berbahaya, serta memenuhi standar regulasi nasional dan internasional.
Apa Itu Migration Test?
Migration test adalah pengujian untuk mengukur sejauh mana zat-zat dari kemasan plastik bermigrasi atau berpindah ke dalam makanan yang dikemas. Uji ini penting untuk memastikan bahwa tingkat kontaminasi masih dalam batas aman sesuai dengan standar yang berlaku.
Ada tiga jenis utama migration test:
- Total Migration Test – Mengukur jumlah keseluruhan zat yang berpindah dari kemasan ke makanan.
- Specific Migration Test – Menguji migrasi zat tertentu yang berbahaya, seperti ftalat, bisfenol A (BPA), dan logam berat.
- NIAS (Non-Intentionally Added Substances) Test – Mengidentifikasi senyawa yang tidak sengaja ditambahkan selama proses produksi kemasan, tetapi dapat berisiko bagi kesehatan.
Risiko Kontaminasi dari Plastik ke Makanan
Banyak bahan kimia dalam plastik yang dapat bermigrasi ke makanan dan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan, seperti:
- Bisfenol A (BPA) – Berpotensi mengganggu sistem hormon (endokrin disruptor).
- Ftalat – Digunakan sebagai pelembut plastik dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan reproduksi.
- Styrene – Dapat bermigrasi dari kemasan styrofoam dan berisiko menyebabkan gangguan saraf.
- Logam berat (Pb, Cd, Hg, Cr6+) – Dapat berasal dari pigmen atau bahan tambahan plastik dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Standar Regulasi yang Mengatur Migration Test
Untuk memastikan keamanan kemasan plastik bagi makanan, berbagai negara dan organisasi internasional telah menetapkan regulasi ketat, seperti:
- Regulasi Uni Eropa (EU 10/2011) – Mengatur batas migrasi zat dalam bahan plastik yang bersentuhan dengan makanan.
- FDA (Food and Drug Administration, AS) – Menetapkan standar keamanan kemasan pangan di Amerika Serikat.
- SNI (Standar Nasional Indonesia) 7279:2008 – Mengatur persyaratan kemasan plastik untuk kontak dengan makanan di Indonesia.
- Codex Alimentarius – Standar global yang dikembangkan oleh FAO dan WHO untuk keamanan pangan.
Metode Pengujian Migration Test di Biruni Consulting
Biruni Consulting menggunakan metode pengujian yang sesuai dengan standar global untuk memastikan hasil yang akurat dan terpercaya. Metode yang digunakan antara lain:
- ISO 1186 – Pengujian migrasi keseluruhan menggunakan berbagai simulasi makanan.
- EN 13130 – Pengujian migrasi zat spesifik dalam kemasan plastik.
- SNI 7279:2008 – Pengujian migrasi total dan spesifik untuk bahan kemasan pangan.
- GC-MS (Gas Chromatography-Mass Spectrometry) – Digunakan untuk mendeteksi senyawa organik yang bermigrasi dari plastik ke makanan.
- ICP-MS (Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry) – Digunakan untuk menguji migrasi logam berat dari kemasan ke makanan.
Manfaat Melakukan Uji Migration Test
- Menjamin Keamanan Konsumen – Mengurangi risiko paparan bahan kimia berbahaya dari kemasan makanan.
- Memenuhi Regulasi Nasional dan Internasional – Memastikan produk kemasan pangan aman dan dapat diterima di pasar global.
- Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan – Produk dengan pengujian migrasi yang lolos standar lebih dipercaya oleh konsumen dan mitra bisnis.
- Menghindari Sanksi dan Penarikan Produk – Pengujian yang ketat membantu produsen menghindari denda atau larangan distribusi akibat pelanggaran regulasi.
- Mendukung Produksi Kemasan yang Ramah Lingkungan – Mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam kemasan plastik.
Proses Uji Migration Test di Biruni Consulting
- Pengambilan Sampel – Sampel kemasan diambil dari produksi untuk diuji di laboratorium.
- Persiapan Sampel – Kemasan plastik dipotong dan disesuaikan dengan simulasi kondisi penggunaan nyata.
- Simulasi Kontak dengan Makanan – Sampel diuji menggunakan simulasi makanan cair, asam, berlemak, atau kering sesuai standar pengujian.
- Analisis Laboratorium – Menggunakan teknologi canggih seperti GC-MS dan ICP-MS untuk mendeteksi kontaminasi.
- Pelaporan Hasil – Klien menerima laporan hasil uji lengkap dengan rekomendasi perbaikan jika diperlukan.
Kesimpulan
Uji migration test sangat penting untuk memastikan bahwa kemasan plastik yang digunakan dalam industri pangan aman dan bebas dari zat berbahaya. Dengan pengujian yang tepat, produsen dapat memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar keamanan global, melindungi konsumen dari risiko kontaminasi, serta meningkatkan kepercayaan pasar.
Sebagai laboratorium pengujian yang terpercaya, Biruni Consulting siap membantu industri makanan dan kemasan dalam melakukan uji migration test untuk memastikan kualitas dan keamanan produk.