Kesalahan Umum dalam Pengurusan Lisensi Merek dan Cara Menghindarinya

Lisensi merek adalah alat strategis dalam memperluas jangkauan bisnis tanpa harus membangun cabang sendiri. Namun, banyak pelaku usaha masih melakukan kesalahan dalam pengurusan lisensi merek yang bisa berakibat fatal: dari sengketa hukum hingga kehilangan hak atas merek itu sendiri.

Agar Anda tidak terjebak dalam hal serupa, mari kita bahas kesalahan-kesalahan umum dalam lisensi merek dan cara terbaik untuk menghindarinya.

1. Tidak Membuat Perjanjian Tertulis

Kesalahan:

Banyak pemilik merek memberikan izin pakai secara lisan atau informal tanpa perjanjian tertulis.

Dampak:

Tanpa dokumen tertulis, lisensi tidak sah secara hukum dan tidak bisa dicatatkan ke DJKI. Jika terjadi sengketa, tidak ada bukti yang melindungi kedua pihak.

Cara Menghindari:

Selalu susun perjanjian lisensi merek secara tertulis, lengkap dengan identitas para pihak, ruang lingkup lisensi, dan ketentuan lainnya.

2. Tidak Mencatatkan Lisensi ke DJKI

Kesalahan:

Banyak pelaku usaha merasa cukup dengan perjanjian internal, tanpa mengurus pencatatan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

Dampak:

Lisensi tidak memiliki kekuatan hukum terhadap pihak ketiga, dan penerima lisensi tidak memiliki legal standing jika terjadi pelanggaran.

Cara Menghindari:

Segera ajukan pencatatan lisensi merek ke DJKI setelah perjanjian ditandatangani. Ini adalah langkah hukum wajib.

3. Tidak Jelas dalam Menentukan Ruang Lingkup Lisensi

Kesalahan:

Perjanjian tidak memuat batasan yang jelas mengenai produk, wilayah, dan jangka waktu penggunaan merek.

Dampak:

Penerima lisensi bisa memperluas penggunaan merek di luar kontrol, bahkan menimbulkan konflik di wilayah lain.

Cara Menghindari:

Dalam perjanjian, tetapkan secara spesifik:

  • Jenis produk/jasa
  • Wilayah operasional
  • Lama waktu lisensi
  • Eksklusif atau non-eksklusif

4. Mengabaikan Kontrol Mutu

Kesalahan:

Pemilik merek tidak mengawasi penggunaan merek oleh pihak lain, sehingga kualitas produk tidak konsisten.

Dampak:

Konsumen akan mengaitkan merek Anda dengan kualitas buruk. Reputasi merek bisa rusak.

Cara Menghindari:

Sertakan klausul pengawasan mutu dalam perjanjian dan lakukan evaluasi rutin terhadap penerima lisensi.

5. Tidak Menentukan Ketentuan Royalti

Kesalahan:

Tidak semua perjanjian lisensi mencantumkan mekanisme pembayaran royalti atau kompensasi.

Dampak:

Perselisihan dapat timbul karena tidak adanya kejelasan mengenai pembagian keuntungan.

Cara Menghindari:

Tentukan skema royalti yang adil dalam perjanjian (misalnya berdasarkan persentase penjualan, flat fee, atau kombinasi).

6. Menggunakan Merek yang Belum Terdaftar

Kesalahan:

Memberikan lisensi pada merek yang masih dalam proses pendaftaran atau belum dilindungi hukum.

Dampak:

Lisensi bisa dianggap tidak sah. Pemilik belum punya hak eksklusif atas merek tersebut.

Cara Menghindari:

Pastikan merek Anda sudah terdaftar resmi di DJKI sebelum melisensikannya kepada pihak lain.

7. Tidak Mengkaji Ulang Perjanjian Secara Berkala

Kesalahan:

Perjanjian dibiarkan berjalan bertahun-tahun tanpa pembaruan, padahal situasi bisnis berubah.

Dampak:

Isi perjanjian bisa jadi tidak relevan atau justru merugikan salah satu pihak.

Cara Menghindari:

Jadwalkan review perjanjian secara berkala, minimal setiap tahun atau saat ada perubahan signifikan.

Ingin Bebas Risiko? Gunakan Jasa Profesional!

Menghindari kesalahan di atas bukan hal mudah, apalagi jika Anda tidak familiar dengan hukum kekayaan intelektual. Untuk itulah Biruni Consulting hadir.

Kami siap membantu Anda mengurus semua aspek lisensi merek secara legal, aman, dan efisien.

Layanan Biruni Consulting:

✅ Penyusunan dan review perjanjian lisensi
✅ Pengurusan pencatatan lisensi di DJKI
✅ Konsultasi jenis lisensi yang tepat untuk bisnis Anda
✅ Pendampingan hukum jika terjadi sengketa
✅ Audit dan perlindungan merek jangka panjang

Kesimpulan

Pengurusan lisensi merek bukan sekadar bagi-pakai nama dagang. Ini adalah langkah hukum strategis yang harus dijalankan dengan benar. Kesalahan kecil bisa berakibat pada kerugian besar. Jangan ambil risiko yang tidak perlu.

💼 Percayakan seluruh proses kepada Biruni Consulting – mitra terpercaya Anda dalam perlindungan dan pengembangan merek secara profesional.

Add Your Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *